Powered By Blogger
Bismillahiromanirohim Allahu Akbar


Rabu, 27 Januari 2010

sunyi bernyanyi---damor fo adix

galau menghujat sepi
gundah menampar wajah
tak berdaya menahan amarah
menatap keburaman cahaya yang ditutupi nusa hitam
(mengapa tak bersemi saat terang menyinari)

gemertuk jiwa datang mengguncang alam maya
menyesakkan pernafasan
melukai pundi-pundi keutuhan rasa
(malam telah menjelma menjadi sosok yang menakutkan)

apagunanya tertawa jika dalam mimpi
apaguna berharap jika angan cuma sebatas ilusi
kabur dan suram

rela- da mor

Payung-payung hitam malam
kembali membungkus diri dalam kegelapan malam
tubuh terdiam tak bergerak terpaku menyaksikan arah awan yang bergerak pelan menutup cahaya samar sang rembulan
cahaya lenyap, pandangan menjadi buta menatap rona indahnya cahaya
Gemerutuk jiwa datang mengguncang alam maya
mimpi-mimpi cuma datang dan tergantung di awan
semilir angin membawa badai kehancuran
benci merajalela, kemunafikkan datang dalam pandangan kabur menatap sisa-sisa debu yang berterbangan
pergi...dan pergilah kegelapan justru jiwa mengutukmu
pergi...dan pergilah debu-debu yang berterbangan karena kamu selalu menghalangi setiap pandangan
datang...dan datanglah cahaya, agar langkah tidak sesat dalam perjalan
Langkah kembali bergerak, mencari arti dari sanubari yang butuh seuntai mutiara yang telah terkubur atas nama cinta
mimpi-mimpi kembali lahir dari bayang-bayang semu
terpoles dari lamunan panjang kesendirian
walau niat ingin pergi meninggalkan semua yang ada di antara lamunan dan mimpi
tapi jiwa tak bisa menapik, semua kata dan hayalan yang lahir telanjang, suci dan tulus
karena dia selalu berkata "wahai jiwa kamu harus meraihnya, bawa dia duduk di singgasana cinta dan berikan tiara agar mahkotanya lepas terurai"
Wahai dunia cahaya telah datang menerangi langkahku
sepi akan berakhir, kehidupan akan bermula bersama fajar pagi hari
lihatlah aku telah menari..... lihatlah aku bisa bernyanyi.....
danlihatlah wahai dunia, lantunan syair kembali ku torehkan lewat lembaran kertas cahaya
lihat aku kembali berkata " aku bahagia....aku bahagia....aku bahagia...."

usai=> da mori

langit mengeja percakapan alam
berkidung lewat desah nafas sang malam dengan apa ditafsirkan lagi habis sudah
sekali-kali saja tercampak bersama-sama pecahan batu-batu langit
sebab kebisuan angkasa menyiakkan pengakuan
riwayat kembara tak terarah
jalanan lengang dari persuaan
dan perempuan mengarak pelangi meniti keburaman senja
jejak-jejak luka dan ribuan tapak membekas
kaca langit lebammeniti jingga yang berangsur tua
lelah berbuih berjalin-jalin, lalu lenyai
hidup enggan menepikan lembung yang retak
namun asa kukuh menjaga setiap lembaran putih malam
memetakan hari yang kian kusam
didera rindu yang tak pernah usai

Senin, 04 Januari 2010

mentari qalbu

Dunia telah mengikis ingatan kita terhadap Tuhan yang menciptakan kita...ketika lahir kita tak tahu apa-apa...kita telah mereduksi oleh materi dan kebuadayaan yang ada..manusia bagaikan telempar kesuatu tempan yang secara nyata telah membatasi kemerdekaannya....